Cara Beternak Kenari
Saya selalu menghimbau kepada kenari mania agar mendidik kenari sendiri, terutama bagi para pelomba. Tidak pelak lagi, burung kenari adalah salah satu burung favorit bagi pelomba. Bisa dibuktikan di Kontes Burung Berkicau tingkat nasional, kelas kenari meningkat dari sebelumnya dan tidak ada satu nomorpun kosong, sebuah bukti bahwa para pelomba di tanah air semakin gandrung dengan burung kecil yang mempesona ini.
Dengan mendidik kenari sejak muda maka diharapkan kita akan mendapatkan kenari seperti apa yang kita inginkan. Tentunya kenari muda tersebut selalu termaster dengan burung kenari atau burung lain yang kita kehendaki. Sekarang yang menjadi fokus pembicaraan adalah “Apa yang Kita Dapat dengan Pemasteran ini?” Tentunya selain akan mendapatkan kenari yang seperti kita inginkan, juga bisa mendapatkan nilai tambah yang tidak sedikit. Nilai tambah yang saya maksud dapat berupa kegembiraan hati, penghilang rasa stres dan lain-lain. Tetapi selain itu ternyata saya dapat mengatakan bahwa pemasteran kenari dapat dijadikan sebuah “peluang usaha”!
Di planet di mana kita hidup ini mempunyai sebuah rantai kehidupan, saya melihat demikian pula terjadi di dunia burung kenari. Dapat dikatakan bahwa para praktisi burung kenari adalah hobiis murni dimana kenari hanya dinikmati sebagai klangenan di rumah, para peternak yang berfungsi mengembang-biakkan jumlah dan jenis kenari, para pelomba, wirausahawan jual-beli kenari dan lain-lain. Ternyata masih ada satu fungsi baru yang lain, yakni … PENDIDIK KENARI!
Dalam beberapa tahun ini telepon selular saya selalu menerima panggilan telepon maupun SMS yang bermaksud ingin membeli kenari hasil didikan saya. Sehubungan dengan hal itu maka saya memperbanyak kenari yang saya didik untuk memenuhi pasar. Selain itu, sudah lama menjadi target saya untuk beranjang-sana ke Jerman untuk mempelajari lebih lanjut dunia kenari di sana dan memenuhi undangan dari para peternak di sana yang sebetulnya ditujukan kepada Bapak Eddy Santa Bird Farm, yang tidak dapat memenuhi karena adanya acara keluarga ke Cina. Kemudian saya pun bertekad: Terbang Bersama Kenari! Caranya adalah segala biaya yang timbul harus berasal dari memaster kenari di rumah saya. Alhasil pada tanggal 6 – 18 Juli 2006 yang lalu saya telah pergi ke Jerman dan Belanda untuk mempelajari lagi teknik berternak kenari, terutama jenis kenari berbodi besar. Di lain sisi, dari tekad ini muncul pula prestasi yang menghebohkan dan terus terang saya bangga sekali sekaligus angin segar bagi praktisi kenari di tanah air. Pada bulan Mei 2006 saya melepas burung hasil ternakan saya sendiri, kenari tersebut ditebus pelomba sebesar Rp 12.500.000,- (duabelas juta limaratus ribu Rupiah), sebuah angka yang SANGAT FANTASTIS, mengingat burung tersebut adalah anakan dari F2 Yorkshire ternakan teman saya dengan betina lokal. Yang membuat saya bangga adalah angka tersebut mungkin adalah sebuah rekor dunia untuk penjualan burung kenari muda berusia 9,5 bulan, warna hijau lagi, belum pernah dilatih ataupun lomba, otomatis burung tersebut belum juara. Yang mengharukan bagi saya adalah jerih payah saya selama ini menjadi “bumper” harga kenari akhirnya membuahkan hasil. Bumper??? Ya, karena selama ini saya selalu mematok harga yang sangat tinggi dengan maksud agar harga kenari menjadi lebih tinggi walaupun sebelumnya saya belum pernah berhasil menjual dan dianggap orang gila! Selain dari kenari tersebut saya melepas lagi 5 ekor lainnya di bulan Mei dan Juni 2006, itupun permintaan akan kenari saya stop sementara berhubung stok yang tersisa masih terlalu muda sekali. Di bawah adalah gambaran transaksi yang terlaksana:
================================================== =
JENIS INDUKAN UMUR BELI (Rp) JUAL (Rp)
-----------------------------------------------------------------
F1- F2 Yorkshire x Lokal 9,5 BULAN 0,- 12.500.000,-
F1 Yorkshire x Lokal 8.5 BULAN 500.000,- 2.500.000,-
F1 Yorkshire x Lokal 6 BULAN 400.000,- 2.500.000,-
F1 Yorkshire x Lokal 4 BULAN 700.000,- 3.000.000,-
F1+ Lancashire x AF Lokal 4 BULAN 700.000,- 4.000.000,-
F1+ Lancashire x AF Lokal 4 BULAN 700.000,- 4.000.000,-
-----------------------------------------------------------------
Jumlah: 3.000.000,- 28.500.000,-
================================================== =
Dari angka tersebut di atas sudah dapat dihitung bahwa keuntungan kotor sejumlah Rp 25.500.000,-, belum dikurangi biaya pakan dan pemeliharaan yang relative tidak banyak. Melihat angka tersebut, jelas-jelas bahwa memaster kenari adalah peluang yang bagus. Terlihat pula bahwa harga beli piyik kenari yang saya beli termasuk agak tinggi, angka tersebut adalah angka riil, karena menurut saya angka tersebut adalah angka ideal bagi peternak karena mereka menanggung kans kematian indukannya yang cenderung agak besar. Dengan angka tersebut maka mempersilahkan saya untuk “Terbang Bersama Kenari ke Jerman untuk Kepentingan Dunia Kenari di Indonesia”.
Gambaran di atas saya tulis tanpa adanya maksud untuk menyombongkan diri atau apapun, tetapi hal tersebut untuk membuktikan bahwa apa yang saya tulis sebelumnya adalah berguna bagi kita, selain membuktikan bahwa adanya peluang bisnis baru di dunia kenari. Sebuah titik baru terpatok dalam sebuah rantai siklus kenari yang sebelumnya adalah Peternak – (Penjual) – Pembeli/Pelomba, menjadi Peternak – (Penjual) – Pendidik/Pemaster – (Penjual) – Pembeli/Pelomba. Perlu diingat lagi, jenis di atas bukanlah sebuah kesimpulan akhir, saya selalu tidak terpatok pada sebuah jenis ataupun warna tertentu. Setiap jenis dan warna burung kenari mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri, untuk itu sebuah riset yang panjang harus segera mulai dilakukan untuk menyimpulkan kenari apa yang cocok dengan keinginan hobiis kenari di Indonesia. Di rumah saya sekarang terdapat silangan F1 dan F2 dari hampir semua jenis kenari, antara lain: Yorkshire, Lancashire, Crested, Norwich, Lizard, Gloster dan Border dengan induk betina lokal. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian kecil dari riset panjang yang harus dilakukan, mari kita saling bantu-membantu menemukan jenis kenari Indonesia, MARI!
Dikutip dari berbagai macam sumber
1 comments:
Keren sob
www.kiostiket.com
Posting Komentar